20111023

Selasa, 17 Maret 2009

Ya Rasululah Kami Rindu Ingin Berjuang Sepertimu

CANDA RASULULLAH

DI tengah kesibukan mengurusi ummat, perang, keluarga, dan masalah-masalah duniawi, Rasulullah selalu memberi dan menakar sesuatu
sesuai dengan haknya. Beliau memberikan anak kecil haknya untuk disayang dan dimanja. Beliau bermain dan bercanda bersama mereka, membuat mereka ceria dan senang.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Mereka (anak-anak itu) berkata, "Ya
Rasulullah, mengapa engkau bercanda dengan kami?"
Dijawab oleh Rasulullah, "Ya. Akan tetapi aku selalu berkata benar, walau dalam senda gurau." (HR. Ahmad).
Di antara canda beliau, adalah apa yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, bahwa beliau memanggilnya dengan, "Wahai orang yang berkuping dua." (HR. Abu Dawud).
Seorang anak kecil yang bernama Abu Umair adalah anak Ummi Sulaim yang
sering diajak bercanda oleh Rasulullah. Suatu hari, anak itu kelihatan bersedih karena burung pipitnya mati. Lalu Rasulullah berkata, "Hai Abu
Umair, apa yang dilakukan burung pipitmu?" (Muttafaq 'Alaih).
Ada juga senda gurau beliau dengan orang dewasa. Seorang Badui (yang sudah dewasa) bernama Zahir bin Hiram sedang menjual dagangannya. Dia termasuk lelaki yang buruk rupanya.
Lalu Rasulullah memeluknya dari arah belakang dan menutup matanya dengan telapak tangannya, tentu dengan maksud bercanda, sehingga Zahir berteriak, "Lepaskan aku! Siapa ini?" Setelah mengetahui yang mendekapnya adalah Rasulullah, dia merapatkan dadanya ke dada Rasulullah dan beliau masih saja mencandainya, "Siapa yang mau beli budak (seperti kamu) ini?" Zahir berkata, "Ya Rasulullah, kalau begitu aku tidak laku." Jawab Nabi, "Ya, kamu di sisi Allah mahal harganya." (HR. Ahmad).
Namun, walaupun Rasulullah sering bercanda, beliau tidak pernah tertawa
terbahak-bahak. Bila ada hal yang lucu, beliau hanya tersenyum. Seperti
yang di katakana Aisyah, "Aku belum pernah melihat Rasulullah tertawa
lebar, sampai gusinya kelihatan. Tapi beliau cukup tersenyum." (Muttafaq
'Alaih).
Akan tetapi, wajah Rasulullah yang ceria dan murah senyum itu akan berubah merah padam, bila melihat kemungkaran atau hak-hak Allah diinjak-injak dan dihina.
Aisyah menceritakan, Waktu datang dari bepergian, tiba-tiba Rasulullah melihat tabir di serambi kamarku yang bergambar patung, wajahnya tiba-tiba merah karena marah dan segera melepasnya sambil berkata, "Wahai Aisyah! Sesungguhnya orang yang paling berat siksaannya di hari kiamat adalah orang yang membuat sesuatu menyerupai ciptaan Allah."
(Muttafaq 'Alaih)./Abu Luthfi Ar-Rasyid
Referensi : Sehari di Rumah Rasulullah SAW. Qalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar