20111023

Selasa, 17 Maret 2009



Ibnul Amin,’Anak yang
Bisa Dipercaya"


oleh : H. Akhmad Zailani



MENGUBAH tradisi sungguh tak mudah. Di tanah Kalimantan,sistem pengajaran agama Islam selalu dilakukan di sebuah Langgar (musholla).
Tradisi ini menurut KH Mahfudz Amin tidak efektif. Aktivitas ini berlangsung sampai tahun 1950-an. Pada 1957 akhirnya, sang Kyai mendidirikan Pondok Pesantren Ibnul Amin. Yang artinya ‘Anakyang bisa dipercaya’.
Pondok pesantren ini terletak di desa Pa mangkih, Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Menempati areal pondok seluas 9,5 Hektare, Ponpes ini kini memiliki 2013 orang santri (1378 putera dan 635 puteri).
Dan ada 103 pengajar yang terdiri dari 83 ustadz dan 20 ustadzah. Salah satu tujuan sang kyai dalam mendirikan lembaga pendidikan pondok pesantren ini adalah dapat menghasilkangenerasi muda (santri) yang memiliki IMTAQ danberwawasan IPTEK.Mengubah sistem pengajaran cara-cara lama yang tidak lagi sesuai dengan tuntutan IPTEK diperlukan keinginanyang kuat, juga dukungan sarana yang diperlukan dalamproses pembelajaran.
Untuk itu, kini telah dibangun 33 ruang belajar, satu ruang khusus komputer, serta dua buah aula serbaguna. Tidak hanya itu dibangun pula sarana pembelajaran lainnya. Yaitu laboratorium bahasa dan perpustakaan. Fasilitas lain adalah koperasi, wartel, pemancar radio, dan lapangan olahraga.Upaya dalam pendidikan di ponpes ini terus dikembangkan. Pengembangan sumberdaya manusia, khususnya para santri di ponpes ini tidak hanya dalam pendidikan saja.
Ponpes ini juga melakukan pe-ngembangan wiravusahaagar para santrinya memiliki sifat-sifat seorang wira-usaha.Sehingga mereka dapat me-ngembangkan potensi dirinya dalam memanfaatkan sumberdaya lokal. Q

Tidak ada komentar:

Posting Komentar